BANJARMASIN, RK – Berniat mengungsi dari banjir, kelotok berisi 7 anggota keluarga mengalami kecelakaan di Sungai Martapura, tepatnya kawasan Kubah Keramat Basirih Banjarmasin Barat, Sabtu (16/1/2021) malam.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh media ini langsung dari korban, kecelakaan terjadi akibat kelotok yang mereka tumpangi diduga ditabrak oleh kapal berukuran besar jenis fery yang digunakan untuk antar jemput karyawan salah satu perusahaan kayu lapis di kawasan Kabupaten Barito Kuala (Batola).
“Kelotok kami ditabrak oleh kapal besar, padahal kami sudah menggunakan senter, tetapi tetap ditabrak,” tutur Karlan, supir kelotok.
Lanjut diceritakannya, setelah ditabrak, kelotok seketika tertelungkup, ke 7 anggota keluarga yang berada di dalamnya pun sempat tenggelam di dalam sungai hingga muncul kembali, lalu berenang menuju daratan untuk menyelematkan diri.
“Saya sudah tidak tahu lagi pak saat itu, yang jelas masing-masing menyelematkan diri, dan sampai saat ini saya masih trauma,” kata Karlan.
Masih dalam kisahnya, beruntung kala itu, Tim Basarnas yang kebetulan kantornya berada dekat lokasi kejadian melihat para korban berada di atas air, beberapa petugas Basarnas dengan sigap menceburkan diri menggunakan pelampung untuk menyelamatkan ke 7 anggota keluarga itu, sehingga tidak ada satupun korban jiwa.
Ditambahkan Zainuddin, selaku Kepala Keluarga, bermula dirinya membawa rombongan keluarga hendak menuju Desa Lupak Luar Kabupaten Batola untuk mengungsi sementara, disebabkan desa tempat tinggalnya di Desa Sungai Madang Kabupaten Banjar terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa.
“Tiba-tiba kelotok kami ditabrak, hingga begini lah kondisi kami saat ini, dan saya sempat menarik Maulida (korban perempuan paling kecil) karena dirinya sempat terbawa arus, hampir saja masuk ke bawah kapal Basarnas,” kisahnya sembari menghela nafas.
Ke 7 anggota keluarga yang menjadi korban adalah, Karlan (supir kelotok), Zainuddin(40), Mariamah (istri Zainuddin), anak laki-laki diperkirakan berusia 20 tahun bernama Fadil, saat ini sedang berada di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin (RSUD) karena mengalami cidera cukup parah.
Korban berikutnya, satu anak perempuan bernama Putri siswi SMK 3 Banjarmasin (keponakan), Afizah (keponakan), siswi SMPN 3 Sungai Tabuk, kemudian Maulida, siswi SDN Sungai Madang.
Adapun barang-barang yang gagal diselamatkan, sebab tenggelam ke dasar sungai serta sebagian terbawa arus antara lain 2 unit sepeda motor matic, 4 unit televisi, 2 mesin ces, 1 mesin genset, 1 mesin air hitachi, 1 unit laptop, 1 kalung emas, dan 7 buah handphone.
Ketika ditanya berapa diperkirakan jumlah total kerugian yang dialami, Zainuddin tidak bisa menyebutkan secara pasti, namun menurttnya sekitar Rp 30 juta lebih.
Dirinya berharap, pihak perusahan yang diketahui bernama PT. Darma Putra Kalimantan Sejati ini dapat bertanggung jawab.
“Kami tidak meminta yang neko-neko, apalagi merekayasa macam-macam, kami berharap pihak perusahaan bertanggung jawab atas kerugian yang kami alami, baik fisik maupun material,” harapnya.
Sementara dari pihak PT. Darma Putra Kalimantan Sejati sampai saat ini belum dapat dikonfirmasi, meskipun RK berusaha sudah berupaya menelusuri nomor kontak pihak perusahaan tersebut.(rahman)
Editor: Agus Salim
Di Posting 17/01/2021 8:19 AM by Agus Salim