BANJARMASIN, RK– Kembali tingginya harga Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kg dipasaran, membuat Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Provinsi Kalsel angkat bicara.
Menurut Ketua Hiswana Migas Kalsel H Saibani, naiknya harga LPG 3 Kg dipasaran dipastikannya bukanlah dilakukan oleh pihak pangkalan, namun pengecer musiman yang memanfaatkan situasi kosongnya LPG 3 Kg akibat keterlambatan distribusinya.
“Kami sudah pantau masalah kenaikan harga LPG 3 Kg ini dilapangan. Dari pantauan tersebut terlihat bahwa yang memainkan harga ini ada ditingkat pengecer, tapi mereka ini sifatnya musiman,” ungkapnya, Kamis (4/2/2021).
Musiman sendiri maksudnya mereka ini membeli LPG ditingkat pangkalan dengan cara mengantri, lalu kemudian dijual kembali ke orang lain dengan harga yang lebih tinggi.
“Jadi harga yang dipasaran yang katanya sampai 60 ribu rupiah perkilo itu sudah melalui beberapa tangan,” tambahnya.
Terkait hal tersebut pihaknya mengaku tidak bisa menindaknya karena bukan dilakukan oleh pangkalan. Dirinya hanya berharap masyarakat bisa cerdas melihat kondisi ini dengan beralih menggunakan LPG Non Subsidi ukuran 5,5 Kg ketimbang harus bertahan membeli LPG 3 Kg yang harganya sudah diatas normal.
“Coba hitung, kalau harga LPG 3 Kg mencapai 60 Ribu Rupiah pertabung, maka rata-rata perkilonya dihargai 20 ribu rupiah. Kalau kita membeli LPG 5,5 Kg harganya itu perkilonya hanya 10 sampai 12 ribu rupiah saja. Jadi sebenarnya dikondisi sekarang jauh lebih murah membeli LPG Non Subsidi,” tegasnya.
Dirinya dalam kesempatan ini mengatakan melambungnya kembali harga LPG 3 Kg dipasaran bukan dikarenakan masalahnya stoknya yang terbatas. Karena selama musibah banjir ini Pertamina terus menambah pasokan LPG 3 Kg hingga mencapai 1.500 metrik ton perharinya dan rutin menggelar kegiatan operasi pasar di beberapa wilayah Kalsel.
“Ini lebih kepada distribusinya saja yang agak terlambat, sehingga dimanfaatkan oleh spekulan untuk menjual LPG 3 Kg dengan harga tinggi. Keterlambatan distribusi sendiri wajar mengingat saat ini beberapa jalan nasional masih terputus yang membuat Pertamina harus memutar dan menggunakan jalur sungai mengantar LPG 3 Kg untuk masyarakat di Wilayah Kalsel,” tukasnya.(ar)
Editor: Agus Salim
Di Posting 04/02/2021 5:00 AM by admin