TANJUNG, RK – Masih temui jalan buntu, Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan, Minyak, Gas Bumi dan Umum (FSP KEP) Kabupaten Tabalong, pastikan tetap akan gelar demo besar-besaran untuk memperjuangkan hak pekerja yang oleh pihak perusahaan dalam hal ini PT SIS site ADMO dianggap telah mangkir, buntut tidak masuk kerja pada saat peringatan Hari Buruh Internasional pada tanggal 1 Mei 2021 lalu atau Mayday.
Hal ini disampaikan oleh Ketua FSP KEP Kabupaten Tabalong, Syahrul, usai melakukan mediasi yang digelar oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tabalong di ruang rapat DPRD setempat, Senin (31/5/2021).
Syahrul mengatakan dalam mediasi yang difasilitasi oleh Komisi I DPRD Tabalong ini secara prinsip belum membuahkan hasil, karena pihak perusahaan tidak menyetujui tuntutan dari rekan-rekan pekerja.
“Pihak perusahaan menginginkan permasalahan ini untuk dibawa pengadilan industrial,” terangnya
Karena untuk memperkuat perjuangan rekan-rekan ini pihaknya ungkapnya akan menggelar demo pada tanggal 2 Juni nanti.
Aksi demo ini merupakan bentuk perjuangan ratusan karyawan SIS ADMO yang mendapat sanksi karena dianggap mangkir atau tidak masuk kerja pada peringatan Mayday awal Mei lalu.
“Kita akan turunkan sekitar 2.500 anggota yang ada di Kabupaten Tabalong dan Balangan serta dari provinsi Kalteng,” ujarnya kepada awak media.
Namun tegasnya, pihaknya tetap akan melakukan koordinasi dengan pihak berwajib terkait pelaksanaan demo tersebut.
“Kita akan berkoordinasi dengan Polres Tabalong terkait pelaksanaan demo tanggal 2 Juni nanti, koordinasi tersebut agar dalam pelaksanaannya demo nanti tidak melanggar prokes atau pun bertentangan dengan hukum di Tabalong,” tegasnya.
Ini ungkapnya, sifatnya hanyalah pemberitahuan kepada pihak berwajib bukan permohonan izin, karena untuk pelaksanaan demo atau aksi damai pada prinsipnya hanya pemberitahuan.
Bilamana demo tanggal nanti tidak diperkenankan dalam jumlah besar, maka pihak akan mengurangi jumlah massa akan turun dalam demo tersebut.
“Jika tanggal 2 Juni nanti demonya terhambat, anggaplah itu demo pemanasan untuk demo sebenarnya yang akan kita gelar di perusahaan dengan menurunkan massa lebih banyak lagi,” ujarnya.
Pihaknya akan meminta perwakilan federasi FSP KEP seluruh indonesia untuk berhadir di Tabalong dalam demo sebenarnya nanti.
“Sebagai wujud solidaritas sesama pekerja, kita akan meminta seluruh FSP KEP se-Indonesia untuk mengirimkan perwakilannya ke Tabalong,” ujarnya.
Sementara, Wakil Ketua Komisi I DPRD Tabalong, Ferry Elpiani mengimbau kepada FSP KEP untuk tidak melakukan aksi demo pada tanggal 2 Juni nanti atau kapanpun.
“Kita ini masih dalam kondisi pademi, karena itu saya menghimbau agar pekerja tidak melakukan aksi turun kejalan,” ujarnya.
Ditakutkan massa yang akan turun ke jalan akan memunculkan kasus baru Covid-19.
Senada, Kapolres Tabalong, AKBP M Muchdori mengatakan tidak akan memberikan izin jika serikat pekerja akan melakukan demo.
“Kita masih dalam kondisi pandemi Covid – 19, karena kita tidak akan mengeluarkan izin tersebut,” tegasnya.(ys)
Editor: Agus Salim
Di Posting 01/06/2021 2:39 PM by Agus Salim