KAPUAS, RK- Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat berkomitmen untuk lebih banyak mendorong banyak Desa di Kabupaten Kapuas menjadi Desa sadar Kerukunan antar umat beragama.
Hal itu diungkapkannya saat meresmikan secara langsung Pembinaan Kerukunan dan Pencanangan Desa Sadar Kerukunan, Jumat (5/11/2021) di Desa Sidorejo, Kecamatan Tamban Catur.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Kapuas yang juga Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi NasDem Daerah Pemilihan Kalteng Ary Egahni Ben Bahat, S.H.,M.H, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalteng Dr H Noor Fahmi, Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kapuas, Kepala Perangkat Daerah dan Camat se Kabupaten Kapuas, Kepala Kantor Kemenag Kapuas H Hamidhan, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kapuas KH Muchtar Ruslan, Kepala Desa Sidorejo serta seluruh tamu undangan.
“Kedepan tidak hanya Desa Sidorejo saja, nanti desa-desa lainnya juga akan kita dorong untuk jadi sadar Kerukunan antar umat beragama. Hal ini penting mengingat kesadaran akan adanya kerukunan Umat Beragama adalah modal besar untuk pembangunan yang ada di Kabupaten Kapuas,” tegasnya.
“Karena dengan kerukunan itu menciptakan kenyamanan dan kemudahan dalam membangun,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini dirinya juga berharap agar semua Desa yang ada di Kapuas hidup penuh dengan kerukunan dan kedamaian. Seperti Desa Sidorejo yang memiliki motto “Toleransi Harga Mati” dan bisa dicontoh oleh Desa-desa lainnya.
“Sekali lagi kerukunan merupakan modal kita dalam pembangunan di Kabupaten Kapuas. Ini merupakan pondasi bagi kita semua mencapai Kapuas lebih maju lagi,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Ketua TP-PKK Kabupaten Ary Egahni ben Bahat menggambarkan bahwa kerukunan ibarat kehidupan berumah tangga, dirinya mengutip ungkapan Bung Karno bahwa kebersamaan itu bisa tercapai layaknya seekor burung laki-laki dan perempuan bagai sayap yang selalu mengepak bersama.
“Semua anak bangsa harus bersama membangun negeri ini. Dulu kita melawan penjajah, tapi sekarang kita melawan negeri kita sendiri. Kalteng rawan terhadap perpecahan jika tidak kita jaga bersama-sama oleh semua elemen bangsa,” tukasnya.(rls)
Editor: Arief Syarkawie
Di Posting 05/11/2021 8:52 PM by Arief Syarkawie