PALANGKA RAYA, RILISKALIMANTAN.COM- Indonesia masih dihadapkan dengan masalah pembangunan secara nasional, salah satunya adalah kemiskinan. Angka kemisikinan menurut data terakhir memang turun menjadi 10,12 persen, namun itu merupakan angka nasional, dimana apabila dipisahkan antara angka kemiskinan di desa dan di kota, kemiskinan masih banyak terjadi di pedesaan.
Salah satu penyebabnya adalah stunting. Masalah lain yang juga perlu menjadi perhatian adalah ketimpangan. Masih ada 10 juta anak yang tidak memiliki akte kelahiran, hal ini menyebabkan anak akan sulit keluar dari kemiskinan, karena anak tersebut tidak terjangkau oleh program-program yang sifatnya intervensi langsung dari pemerintah.
Masalah sanitasi dan air bersih juga perlu diperhatikan, hampir 12 juta rumah tangga belum bisa mengakses sanitasi yang layak, dan 10 juta rumah tangga belum memiliki akses air bersih. Air bersih dan sanitasi ini adalah dua infrastruktur dasar untuk mengurangi stunting.
Stunting pada anak memang harus menjadi perhatian dan diwaspadai. Kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalteng Siswandi mengatakan, sosialisasi pemenuhan gizi anak perlu digencarkan. “Pemerintah agar dapat terus mensosialisasikan pemenuhan gizi anak ini, dengan demikian masyarakat dapat memahami betapa pentingnya gizi anak terpenuhi,” ujarnya.
Sosialisasi masalah gizi anak, lanjutnya, harus dilakukan secara merata hingga wilayah-wilayah pelosok. Pasalnya, selama ini kasus stunting banyak dialami oleh anak-anak yang berada di wilayah pedesaan atau terpencil.(rls/bn)
Di Posting 27/09/2022 3:21 PM by Andi