RILISKALIMANTAN.COM, YAMAN - Amerika Serikat (AS) dan Inggris pada Jumat (12/1/2023) menjelaskan tujuan mereka menyerang Yaman.
Bersama delapan negara lainnya, AS dan Inggris mengatakan, serangan udara gabungan mereka terhadap sasaran kelompok Houthi di Yaman bertujuan untuk memulihkan stabilitas di Laut Merah.
“Tujuan kami tetap untuk meredakan ketegangan dan memulihkan stabilitas di Laut Merah,” kata pemerintah AS, Inggris, Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Jerman, Belanda, Selandia Baru, dan Korea Selatan dalam pernyataan bersama.
“Tetapi pesan kami harus jelas: kami tidak akan ragu untuk membela kehidupan dan memastikan arus perdagangan bebas di salah satu jalur perairan paling penting di dunia dalam menghadapi ancaman yang terus berlanjut,” tambah mereka, sebagaimana dikutip dari AFP.
Serangan itu terjadi setelah berminggu-minggu pasukan Houthi melakukan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Mereka bertindak demikian sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas yang tengah berperang melawan Israel di Gaza.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh 10 negara tersebut menerangkan, bahwa serangan presisi dimaksudkan guna mengganggu dan menurunkan kemampuan yang digunakan Houthi untuk mengancam perdagangan global dan kehidupan pelaut internasional.
“Lebih dari dua lusin serangan Houthi terhadap kapal komersial sejak pertengahan November menjadi tantangan internasional," jelas mereka.
Disebutkan, tindakan hari ini menunjukkan komitmen bersama terhadap kebebasan navigasi, perdagangan internasional, dan membela kehidupan pelaut dari serangan ilegal dan tidak dapat dibenarkan.
Sumber: kompas.com