Trending

Pemerintah Indonesia Gandeng China Bangun Kereta Otonom di IKN

 

PEMBANGUNAN: Ilustrasi Pembangunan di IKN -Foto dok finance.detik.com


RILISKALIMANTAN.COM, JAKARTA - China bakal membangun kereta otonom atau Automated Rail Transit (ART) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal itu merupakan salah satu hasil pembicaraan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat bertemu dengan Menteri Transportasi China Li Xiaopeng membahas peluang peningkatan kerja sama bilateral kemarin, Jumat (13/1/2023) di sektor transportasi, di Beijing China.

Budi Karya mengatakan, penjajakan telah dilakukan dengan pihak China melalui China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC). Budi Karya menyampaikan keinginan pemerintah Indonesia untuk menggunakan satu set kereta otonom dari CRRC untuk pengoperasiannya di IKN.

"Satu set kereta terdiri dari tiga gerbong, berkapasitas 307 penumpang, memiliki kecepatan operasional 40 km/jam dan kecepatan maksimal 70 km/jam," kata Budi dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/1/2024).


Pihak CRRC dikabarkan akan membawa unit kereta otonom ke Indonesia, sebagai etalase pameran yang akan diselenggarakan di IKN sekitar bulan Juli 2024. Ini menjadi ajang demonstrasi kemampuan dari kereta otonom.

Bagaimana kecanggihannya? Budi Karya membagikan pengalamannya naik ART dalam video yang diunggah di Instagram. Sekilas, kereta yang ditumpangi Budi Karya mirip LRT Jabodebek namun berwarna dominan biru.

"Sekarang kita sudah jalan menggunakan ART," kata Budi Karya dalam video tersebut.

Dari dalam ART, pemandangan tampak seperti biasa. Kereta melaju dengan pemandangan di luarnya. Budi Karya pun turun dari kereta tersebut. Ia lantas menunjukkan jika kereta ini tidak melaju di atas rel alias hanya melaju di aspal biasa.

"Kereta ini coba lihat,di jalan ini tidak ada rel cuma ada magnet kecil," kata Budi Karya.

Budi Karya mengatakan, Indonesia telah memiliki Kereta Cepat Whoosh pertama. Ia pun yakin, Indonesia akan menjadi yang pertama menggunakan ART di luar China. "Kita juga ART pertama kali di dunia di luar RRC," ungkapnya.

Sumber: finance.detik.com

Lebih baru Lebih lama