Trending

Peningkatan Daya Beli Masyarakat Melalui Program Penyaluran Bantuan Pangan

 

ARAH KEBIJAKAN: Bantuan pangan sebagai solusi menghadapi kenaikan harga pangan -Foto dok kemenkeu.go.id


RILISKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Program penyaluran bantuan pangan berperan dalam menjaga daya beli masyarakat yang rentan terdampak kenaikan harga pangan. Penyaluran bantuan pangan tahun ini merupakan kelanjutan penyaluran bantuan pangan yang telah diberikan sejak tahun 2023 sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo yang memperpanjang penyaluran Bantuan Pangan hingga Juni 2024.

“Bantuan pangan ini tentu menjadi bagian dari penanganan El Nino akibat dari panen yang berubah, mundur. Di Jawa 2 bulan, di luar Jawa ada yang 3 bulan. Nah, program ini dilakukan oleh Pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat. Dengan adanya bantuan ini, masyarakat dibantu untuk kebutuhan sehari-hari. Sehingga kita berharap masih ada hal yang mereka bisa lakukan untuk belanja yang lain,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat meninjau langsung proses penyaluran Bantuan Pangan pada Sabtu (20/01/2024) di wilayah Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 


Secara nasional, berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), penerima bantuan pada tahun 2024 tercatat sebanyak 22 juta penerima yang masing-masing mendapatkan beras sebanyak 10 kg per bulan. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebanyak 21,3 juta penerima. 

“Dengan penyaluran bantuan pangan ini, kita juga menopang daya beli masyarakat yang pada gilirannya kalau inflasi rendah, daya belinya bisa kuat, maka itu bisa menumbuhkan pertumbuhan ekonomi. Jadi saya katakan bahwa bansos itu memang hal yang kita dorong untuk juga memulihkan perekonomian nasional,” pungkas Menko Airlangga.

Sumber: kemenkeu.go.id

Lebih baru Lebih lama