Trending

Kementerian ESDM Dorong Konversi Motor BBM ke Listrik Melalui Kolaborasi dengan SMK

 

PIONIR KONVERSI: Ilustrasi konversi ke motor listrik -Foto dok finance.detik.com


RILISKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mendorong konversi atau modifikasi motor BBM ke listrik. Salah satu cara yang ditempuh melibatkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM, Gigih Udi Atmo, mengatakan, keterlibatan generasi muda untuk menjadi pionir dalam adopsi teknologi ramah lingkungan dapat menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan transisi energi yang berkelanjutan.

"Kami melihat program konversi kendaraan BBM menjadi kendaraan listrik ini sangat penting, kami harapkan dukungan Bapak/Ibu sekalian untuk mendidik calon generasi muda ke depan yang dapat mengawal transisi energi di Indonesia, khususnya transisi di sektor transportasi," ucap Gigih pada Sosialisasi Program Konversi Sepeda Motor BBM menjadi Sepeda Motor Listrik, dikutip dari laman Kementerian ESDM, Rabu (21/2/2024).


Kementerian ESDM menggelar sosialisasi ini dengan mengundang 16 SMK Pusat Keunggulan yang ada di Jabodetabek untuk mengajak mereka terlibat dan berpartisipasi aktif dalam memperkuat pilar-pilar ekosistem sepeda motor listrik, khususnya hasil konversi. Kegiatan ini juga turut menghadirkan pihak bengkel konversi sebagai narasumber untuk menyampaikan penjelasan proses teknis konversi yang selama ini telah dilakukan.

Pemerintah memutuskan untuk melakukan penyesuaian bantuan program konversi motor listrik menjadi Rp 10 juta. Hal ini diatur melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2023 yang mengubah ketentuan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023 tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah Dalam Program Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.

Selain itu, kelompok penerima bantuan yang semula terbatas pada perseorangan, kini diperluas untuk mencakup kelompok masyarakat atau swadaya masyarakat, serta lembaga pemerintah atau lembaga non pemerintah. Gigih mengungkapkan bahwa saat ini sudah terdapat 34 bengkel konversi bersertifikat yang terdaftar di Kementerian Perhubungan, namun baru 13 bengkel konversi yang menjadi mitra Kementerian ESDM untuk Program Bantuan Pemerintah.

"Saat ini sudah ada tiga pendaftar baru, sehingga mudah-mudahan dalam satu atau dua Minggu ini akan bertambah menjadi 16 bengkel utama," tambahnya.

Sumber: finance.detik.com

Lebih baru Lebih lama