BUKAN BANSOS: Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebut beras mahal karena harga gabah, sewa lahan dan pupuk naik -Foto dok cnnindonesia.com |
RILISKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkap tiga penyebab harga beras melambung tinggi.
Ia menyebut bansos beras pemerintah bukan pemicu harga beras di pasaran mahal.
Berikut tiga biang kerok kenaikan harga beras versi Badan Pangan:
1. Kenaikan harga gabah kering
Menurut Arief, beras makin mahal lantaran kenaikan harga gabah kering panen (GKP) yang mencapai Rp8.000 per kg. Biasanya, kata dia, harga beras dua kali lipat harga GKP.
"Kalau harga gabahnya Rp8.000 maka jangan heran harga berasnya Rp16 ribu. Kalau mau harga berasnya Rp14 ribu maka harga gabahnya kurang lebih Rp7.000," ujar dia pada Rabu (27/2/2024)di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta.
"Kalau teman-teman melihat harga beras Rp11 ribu atau Rp10 ribu, ya harga gabahnya Rp4.000 sampai Rp5.000," sambungnya.
Ia mengatakan harga GKP naik karena kurangnya produksi. Saat produksi di bawah 2,5 juta ton setara beras dalam sebulan, makan akan menimbulkan rebutan gabah di tingkat petani.
2. Kenaikan sewa lahan
Arief juga mengungkap kenaikan sewa lahan menjadi salah satu penyebab melonjaknya harga beras.
3. Kenaikan harga pupuk
Penyebab ketiga adalah kenaikan harga pupuk. Arief menyebut faktor ini juga menjadi penyebab harga beras masih mahal.
Bapanas menargetkan harga beras akan turun seiring dengan menurunnya harga gabah di sekitar Rp6.500 - Rp7.00 per kg saat panen raya mulai di Maret.
"Maret ini panennya akan 3,5 juta ton. Itu prediksi dari teman-teman BPS. Kemudian, minggu-minggu ini panen lokal sudah dimulai sehingga harga gabah ini akan berangsur turun dari sebelumnya di angka Rp8.600-Rp8.7000, akan turun jadi Rp8.000, dan akan turun lagi menjadi sekitar Rp6.500," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan sebelumnya menyindir lonjakan harga beras dipicu masifnya gelontoran bansos dan bantuan pangan beras 10 kg sebelum Pilpres 2024 kemarin.
Reynaldi mengungkapkan harga beras saat ini melonjak hingga 20 persen. Ia menyebut harga beras saat ini menjadi Rp18 ribu per kilogram, naik tinggi dibandingkan biasanya sekitar Rp14 ribu per kg.
Sumber: cnnindonesia.com