Trending

Pasokan Bantuan Pangan Beras Bukan Menguras Stok Beras Nasional, Badan Pangan Tegaskan Pasokannya Dari Impor

 

MENJAWAB KERAGUAN: Pasokan Bantuan Pangan Beras Bukan Menguras Stok Beras Nasional -Foto dok finance.detik.com


RILISKALIMANTAN.COM, JABAR - Bantuan pangan beras yang masih bergulir dalam beberapa bulan ini dan pasokan berasnya berasal dari impor. Alasannya, karena produksi dalam negeri minim, sehingga pemerintah melakukan impor.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menegaskan pemenuhan untuk bantuan pangan itu bukan berarti menghabiskan beras nasional. Namun, pasokannya dari cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog yang berasal dari impor.

"Bantuan pangan ini jangan dibilang menghabiskan beras nasional, enggak. Itu ada posnya sendiri-sendiri. Itu langsung dari gudang Bulog tidak menyerap panen lokal," kata dia ditemui pada Selasa (27/2/2024) di Hotel Margo Depok, Jawa Barat.


Arief menyebut, Perum Bulog tidak bisa menyerap dari petani dalam negeri karena belum adanya panen. Apabila ada stok dari petani, tetapi jumlahnya sedikit yang menyebabkan harga juga melonjak tajam. Itu sebabnya, Perum Bulog tidak bisa menyerap dari dalam negeri.

"Panen lokal kemarin angkanya di bawah 1 juta ton, kebutuhan 2,5 juta ton sampai 2,6 juta ton, ini mesti clear," ungkapnya.

Program bantuan pangan beras sendiri diperuntukkan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Program itu memberikan satu KPM menerima beras 10 kg setiap bulannya. Tahun ini program tersebut dilakukan sejak Januari hingga Juni 2024.

Program itu dilakukan agar 22 juta KPM yang statusnya miskin bisa terbantu dengan adanya beras tersebut. Puluhan juta KPM itu diharapkan tidak terdampak akan mahalnya harga beras.

Sebelumnya, fenomena kelangkaan beras di ritel modern disebut-sebut dikarenakan adanya bantuan pangan. Namun, Perum Bulog sebagai pelaksana program tersebut mendapatkan pasokan beras dari impor, jadi bukan dari beras dalam negeri.

Sumber: finance.detik.com

Lebih baru Lebih lama