KALENDER HIJRIYAH: PP Muhammadiyah gagas Kalender Hijriyah Global, dorong keterpaduan umat -Foto dok cnnindonesia.com |
RILISKALIMANTAN.COM, JAKARTA - PP Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih Muhammadiyah meluncurkan Kalender Hijriyah Global Tunggal. Kalender ini bisa diaplikasikan di seluruh dunia.
"Konsep Kalender Hijriyah Global Tunggal ini dipersiapkan dengan prinsip satu hari satu tanggal hijriah di seluruh dunia," kata Ketua PP Muhammadiyah Syamsul Anwar pada Rabu (21/2/2024) di Kantor PP Muhammadiyah, Kota Jogja.
Syamsul mengatakan pembuatan kalender hijriah global ini memerlukan waktu cukup lama. Begitu pula dalam menyosialisasikan kalender tersebut ke masyarakat. Syamsul pun meminta pemerintah turut menyosialisasikan pentingnya kalender tersebut.
"Jadi memang ini bukan hal yang sederhana, memerlukan waktu yang lama untuk memahami arti pentingnya dan untuk bisa dapat diterima. Jadi kita selalu melakukan upaya sosialisasi Kalender Hijriyah Global. Kalender masehi saja baru tiga abad (diterapkan)," ujar Syamsul.
Kalender ini, ujar Syamsul, akan digunakan pada tahun hijriah yang akan datang yaitu pada tahun 1946 Hijriyah atau mulai 7 Juli 2024.
"Memang tidak mudah, kita tidak bisa membayangkan berapa abad lagi diterima. Tetapi dengan media komunikasi lancar pada abad ini tentu kita berharap penerimaannya lebih cepat. Kita hidup di dunia global tetapi penanggalan masih lokal," tuturnya seperti dikutip detikcom.
Menurut Syamsul, kalender hijriah global ini dirasa perlu lantaran peradaban Islam telah hadir selama 14 abad tapi tak kunjung memiliki kalender unikatif.
"Jadi kalender global ini di Islam terutama difungsikan untuk masalah keagamaan, menentukan puasa dan lebaran," ucap Syamsul.
"Oleh sebab itu perlu diupayakan kalender terpadu untuk umat Islam di seantero dunia. Salah satu tujuan dari penerapan Kalender Hijriyah Global Tunggal ini adalah sebagai solusi untuk peristiwa Hari Arafah dan hari-hari besar," tutupnya.
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas menambahkan, penerbitan Kalender Hijriyah Global Tunggal ini juga akan dibahas dalam Munas Tarjih di Pekalongan, Jawa Tengah pada 23-25 Februari 2024.
"Dipilihnya Pekalongan karena sebagai lokasi bersejarah berdirinya Majelis Tarjih dan Tajdid pada tahun 1927 sebagai hasil dari Kongres Muhammadiyah ke-16," kata Hamim.
Sumber: cnnindonesia.com