Trending

DPPPAKB Kalsel Bersama OJK Tingkatkan Kapasitas FAD dalam Keuangan Inklusi Dan Dasar-Dasar Literasi Finansial


PAMFLET: Webinar belajar keuangan inklusi sejak dini yang diselenggarakan oleh DPPPAKB Kalsel besama OJK - Foto Dok diskominfomc.kalselprov.go.id


RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Kalsel mendukung Forum Anak Daerah (FAD) Kalsel untuk menginisiasi dilaksanakannya Penguatan Kapasitas (Capacity Building) melalui webinar dengan tema “Belajar Keuangan Inklusi Sejak Dini, Bahagia di Hari Nanti”.

Webinar ini bertujuan menggali lebih dalam tentang keuangan inklusi serta dasar-dasar literasi finansial agar dapat tercipta pemahaman yang lebih baik mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi anak-anak sehingga lebih bijak dalam mengelola keuangan.

Plt Kepala DPPPAKB, Fathimatuzzahra, melalui Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak, Andrian Anwary mengatakan, dengan adanya pertemuan peningkatan kapasitas organisasi FAD Kalsel dapat meningkatkan materi pembekalan tentang keuangan inklusif kepada dan pemahaman mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi anak-anak dalam konteks keuangan inklusif.

“Dari kegiatan ini, tentunya semua peserta nantinya dapat menjalankan peran 2P (pelopor dan pelapor) sebagai anggota dan pengurus FAD dimanapun berada,” katanya, Kamis (4/4/2024) di Banjarbaru.


Dirinya menjelaskan, dengan diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan Nomor 76/pjok.07/2016 Tahun 2016 inklusi keuangan adalah ketersediaan akses akan berbagai lembaga, produk, dan layanan keuangan formal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Merujuk pada global financial inclusion index, indikator inklusi keuangan adalah jumlah kepemilikan rekening per populasi, jumlah penggunaan rekening untuk menabung melakukan transaksi dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

“Kegiatan berinteraksi disini mencakup menarik uang, transfer dan pinjaman dana. Kegiatan berinteraksi yang termasuk dalam konsep keuangan inklusif salah satunya adalah menabung di bank,” ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data pada Agustus 2022 ada 49,6 juta rekening pelajar dari SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Jumlah tersebut setara dengan 76 persen dari total pelajar pada jenjang itu yakni 65 juta orang.

Adapun nilai total tabungan seluruh pelajar mencapai Rp27 triliun itu disimpan pada sekurangnya 200 bank, baik swasta, himpunan bank negara (himbara) maupun bank pembangunan daerah.

Hal itu, menunjukan bahwa literasi keuangan yang inklusif tidak hanya dipelajari orang dewasa namun juga sangat penting diketahui anak-anak sebagai dasar mereka belajar memanajemen keuangan secara bijaksana.

“Dengan perpanjangan tangan dari FAD Kalsel, semoga kegiatan ini, dapat bermanfaat bagi anak-anak yang ada di Kalsel,” harapnya.

Sumber: diskominfomc.kalselprov.go.id

Lebih baru Lebih lama