WAWANCARA: Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Barsel Rusinah Andelen - Foto Dok Nett |
RILISKALIMANTAN.COM, KALTENG- Pemerataan pembangunan di segala bidang merupakan salah satu tolok ukur kemajuan di suatu daerah. Namun untuk mewujudkan pembangunan di segala bidang bisa terlaksana ke sasarannya, memang diperlukan keseriusan serta pemikiran maupun perencanaan yang tepat dan terarah.
Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Rusinah Andelen mengatakan, bahwa pembangunan di sejumlah desa di wilayah Barsel masih tidak seperti pada kenyataannya, karena masih jauh dari apa yang dilaporkan dan disampaikan pihak eksekutif selama ini.
“Karena semua laporan itu terbukti hanya sebatas formalitas saja, karena kenyataannya kondisi pasilitas-pasilitas umum baik di bidang pendidikan, kesehatan, sarana prasarana air bersih, pasar, penerangan, pasilitas jalan, palabuhan dan pasilitas-pasilitas umum lainnya di daerah dapil I Barsel tidak pernah mendapat perhatian pemerintah,” terangnya, Senin (15/7/2024).
Politisi Nasdem Barsel ini meminta, agar pemerintah dalam membuat perencanaan pembangunan untuk tidak asal-asalan.
“Karena semua yang dilakukan asal-asalan itu artinya pemerintah daerah dianggap tidak serius dalam melaksanakan tugas dan upayanya untuk meningkatkan pembangunan di segala bidang,” katanya lagi.
Dirinya juga menyoroti masalah penempatan pegawai yang belum merata di sejumlah wilayah, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan, dalam hal ini tenaga guru dan perawat di tingkat desa yang masih banyak mengalami kekurangan.
“Yang terjadi setiap tahunya penumpukan PNS malah lebih banyak di kota. Ini kan aneh,” tambahnya lagi.
Tidak hanya itu lanjut dia, bagi seluruh Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) Kabupaten Barsel dituntut agar dapat membuat perencanaan program pembangunan yang tepat sasaran.
Anggota Komisi II DPRD Barsel itu juga menegaskan, perencanaan program harus tepat sasaran itu karena berdasarkan evaluasi selama ini terdapat sejumlah program sia-sia bahkan mubajir. Program dimaksud sambungnya, yakni berkaitan dengan pembangunan puskesmas pembantu (pustu), pasar, serta beberapa bangunan sarana dan prasarana penunjang lainnya.
“Untuk tahun ini kita minta perencanaan pembangunan harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, supaya pembangunan yang dikerjakan itu tidak sia-sia atau malah mubajir,” bebernya.
Ketua DPD Nasdem Barsel itu meminta, agar SOPD hendaknya lebih memperhatikan kebutuhan yang dianggap mendesak dan menjadi prioritas.
“Jangan membuat program tapi bertujuan dan dilandasi kepentingan kelompok tertentu. Semua masyarakat Barsel ingin merasakan hasil pembangunan secara merata,” tuturnya.
Bahkan wanita berkerudung itu mewanti-wanti, kalau pelaksanaan pembangunan yang dibuatkedepan kembali tidak tepat sasaran, konsekwensinya akan berhadapan dengan rakyat.
Sumber: Nett