Trending

Forum Jamiyyatussadah Sebut Pernyataan Isran Soal "Habaib" Tak Layak Dicandakan, Diingatkan Segera Introspeksi

 

AKSI DAMAI: Forum Jamiyyatussadah mengadakan aksi damai untuk menyuarakan ketidaknyamanan mereka atas pernyataan Isran Noor terkait arti kata Habaib beberapa waktu lalu - Foto Dok Agustina


RILISKALIMANTAN.COM, KALTIM- Kontroversi terkait pernyataan Calon Gubernur (Cagub) Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor, yang menyebut dirinya sebagai “Habaib" (hantu babinian) hingga kini terus bergulir. 

Teranyar, sekelompok habaib, syarifah, dan muhibbin yang tergabung dalam Forum Jamiyyatussadah mengadakan aksi damai untuk menyuarakan ketidaknyamanan mereka.

Ketua Forum Jamiyyatussadah Sayid Noviar Ibrahim bin Husein Al Qadrie, mengaku bahwa pernyataan Isran di KPU Kaltim beberapa waktu lalu telah melukai perasaan para habaib. 

"Kami tidak ridho dan merasa terhina. Habaib adalah gelar yang penuh makna, tidak bisa disamakan dengan istilah menghina. Apalagi, hantu babinian itu diartikan sebagai sosok ahli maksiat, sangat tidak pantas disematkan pada gelar yang suci ini," tuturnya, Jumat (11/10/2024) sore.


Menurut Sayid Noviar, tidak ada orang yang benar-benar bisa menterjemahkan kata-kata hantu itu baik dan bagus. 

"Siapa manusia yang bisa menerjemahkan hantu itu kata bagus. Tidak ada kan. Jadi kami dituduh seperti itu, itu yang kami tidak terima. Makhluk ciptaan Allah yang sudah terlahir di dunia, terlaknat, cuma hantu itu kan," jelasnya.

Permasalahan ini memang terjadi sudah lama, namun Isran Noor belum juga memberikan klarifikasinya. Atas dasar itu, aksi damai akan terus dilakukan hingga ada pernyataan dari petahana. 

"Kami atas nama habaib, syarifah beserta muhibbin tidak ridho jika kami dibawah kepemimpinan dan kepemerintahan yang mengaku dirinya "Hantu" meski itu hanya kelakar. Kami memang tidak meminta beliau memberikan klarifikasi, tapi dengan adanya aksi damai ini, artinya kan bisa berpikirlah." tambahnya.

Muhammad Subhan, salah satu perwakilan Muhibbin yang turut hadir, mengungkapkan rasa kecewa mendalam ketika mendengar perkataan-perkataan Isran Noor yang tidak pantas untuk disampaikan di publik. 

"Kita sangat jujur, kita menghormati bapak Isran Noor. Beliau orang pintar dan sangat cerdas sekali, ini yang kami sayangkan. Kedepan jangan lagi ada kata-kata bercanda atau melucu di tempat umum dan acara resmi dengan menggunakan diksi yang tak pantas," paparnya.

Dengan adanya aksi damai ini, para habaib, syarifah, maupun muhibbin ingin bersama-sama membuat persaudaraan ini semakin erat, supaya tidak ada ribut-ribut antara calon pemimpin maupun tokoh agama di Kaltim.

Pernyataan kontroversial disampaikan Isran Noor dalam sebuah acara resmi pengambilan nomor urut pasangan calon pada tanggal 23 September 2024 di Kantor KPU Kaltim, jalan Basuki Rahmat, Kota Samarinda. Dimana saat itu, ia mengaku sebagai “Habaib", dengan kata lain "Hantu Babinian". 

"Saudara Isran mengatakan dirinya sebagai habaib, yang diartikan hantu babinian. Kami kecewa. Habaib itu adalah gelar mulia dan sakral langsung dari Allah. Bagaimana bisa seseorang yang tidak memiliki garis keturunan menyamakan dirinya sebagai ‘Habaib’ dan mengaitkannya dengan ‘hantu bebinian’?," ujarnya.

Hingga kini, Isran Noor belum memberikan klarifikasi atau permohonan maafnya secara terbuka atas pernyataan kontroversial itu. Padahal, kata-kata itu benar-benar menghina martabat para habaib yang selama ini dikenal karena perannya dalam menyebarkan ajaran kebaikan.

Dengan adanya peringatan ini, diharapkan para calon dan pendukungnya dapat lebih bijak dalam berkampanye dan tidak menggunakan diksi agama sebagai candaan. Masyarakat Samarinda diharapkan dapat mengikuti Pilkada dengan tenang dan memilih pemimpin yang terbaik untuk masa depan daerah mereka.

Penulis: Agustina

Lebih baru Lebih lama