WAWANCARA: Anggota DPRD Kalsel H Jahrian - Foto Dok Nett |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL- Bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih jadi momok menakutkan bagi Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pasalnya dampak yang ditimbulkan dari bencana ini sangat besar. Salah satunya adalah penyakit ISPA.
Sebagai upaya menghadapi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalsel H Jahrian menyarankan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk membuat sumur bor.
“Pemda dapat membantu masyarakat dengan membuat sumur bor di dekat lokasi yang sering terjadi Karhutla,” ucap politisi senior Partai Nasdem ini, Jumat (4/10/2024).
Pria yang kerap disapa Guru Jahrian ini menyebut, sumur bor yang efektif dalam mengantisipasi Karhutla sebaiknya dibuat dengan posisi yang strategis yang dilengkapi dengan mesin pompa untuk meningkatkan efisiensi pengambilan air.
Menurut dia, diameter sumur bor yang disarankan berkisar antara 4 hingga 6 inci, yang cukup untuk menghasilkan volume air maksimal yang diperlukan untuk pemadaman kebakaran.
“Dengan adanya sumur bor ini, ketika terjadi kebakaran, masyarakat tidak perlu panik mencari sumber air karena sudah tersedia secara cepat dan mudah,” ucap pria murah senyum ini.
Selain itu, untuk menjaga keberlangsungan dan efektivitas sistem ini, disarankan agar petugas penjaga sumur bor diberi gaji.
“Penjaga ini bertugas memastikan sumur bor dan mesin pompa berfungsi dengan baik, serta siap siaga saat terjadi Karhutla,” sebutnya.
Ia mengatakan asap yang ditimbulkan Karhutla selama musim pancaroba yang merujuk pada peralihan antara musim hujan dan musim kemarau saat ini memiliki beberapa dampak serius bagi kesehatan masyarakat termasuk iritasi saluran pernapasan, batuk, sesak napas bagi anak-anak maupun lansia.
“Oleh karena itu, pencegahan karhutla selama musim pancaroba sangat penting untuk mengurangi risiko kebakaran dan dampak negatif yang ditimbulkannya,” pungkasnya.
Sumber: Nett