Trending

Mantan Aktivis PMII: Kritik Seharusnya Berimbang, Jangan Hanya Tertuju ke Rudy Mas'ud

 

KONFRENSI PERS: Mantan Ketua PMII Samarinda periode 2015-2017 Buchori Hasan - Foto Dok Istimewa


RILISKALIMANTAN.COM, KALTIM- Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Samarinda periode 2015-2017 Buchori Hasan, menilai kritik yang disampaikan oleh aktivis Andi Muhammad Akbar terhadap salah satu pasangan Calon Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) perlu dikaji lebih dalam. 

Buchori menekankan bahwa seorang aktivis seharusnya bersikap netral dalam menyampaikan kritik.

"Jika Andi Muhammad Akbar ingin berperan sebagai seorang aktivis, maka kritik yang disampaikan harus ditujukan kepada kedua pasangan calon yang bertarung dalam Pilgub Kaltim. Jangan hanya terfokus pada satu pihak saja," tegas Buchori, Senin (23/10/2024).


Buchori juga menyoroti narasi yang disampaikan Andi Muhammad Akbar yang dinilai berpotensi menimbulkan provokasi. Ia khawatir narasi tersebut dapat memicu perpecahan di tengah masyarakat Kaltim. 

"Kritik memang sah-sah saja, namun harus disampaikan dengan cara yang baik dan tidak menimbulkan perpecahan. Jangan sampai kritik yang disampaikan justru memicu pertikaian antar pendukung," ujarnya.

Lebih lanjut, Buchori mengajak seluruh pihak untuk menciptakan suasana Pilkada yang kondusif dan damai. Ia berharap semua pihak dapat menahan diri dan tidak mengeluarkan pernyataan yang berpotensi memicu konflik. 

"Mari kita sama-sama menjaga suasana Pilgub Kaltim agar tetap kondusif. Hindarilah tindakan-tindakan yang dapat mengganggu ketertiban umum," jelasnya.

Pernyataan Buchori ini muncul terkait polemik laporan dugaan ujaran kebencian yang dilakukan tim hukum pasangan Calon Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud, terhadap aktivis Andi Muhammad Akbar. Buchori menilai bahwa kritik yang disampaikan Andi Muhammad Akbar terhadap salah satu pasangan calon perlu dikaji lebih dalam dan disampaikan dengan cara yang lebih bijak.

"Kita harus bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan. Jangan sampai perbedaan pandangan politik memecah belah kita. Pilkada adalah momentum untuk memilih pemimpin yang terbaik, bukan untuk saling menjatuhkan," tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa setiap kritik yang disampaikan harus berdasarkan fakta dan data yang akurat. 

"Kritik yang disampaikan harus berdasarkan fakta dan data yang akurat. Jangan sampai kritik yang tidak berdasar justru menimbulkan kebingungan dan perpecahan di tengah masyarakat," ujarnya.

Buchori berharap agar semua pihak dapat berperan aktif dalam menciptakan suasana Pilkada yang damai dan kondusif. 

"Semua pihak harus berperan aktif dalam menciptakan suasana Pilkada yang damai dan kondusif. Mari kita bersama-sama menjaga ketertiban dan keamanan selama proses Pilkada berlangsung," tutupnya.

Dengan ajakan ini, diharapkan masyarakat Kaltim dapat lebih bijak dalam menyikapi setiap kritik dan pernyataan yang muncul selama masa Pilkada.

Penulis: Agustina

Lebih baru Lebih lama