FOTO BERSAMA: Skuad gulat Kaltim saat menjalani TC di Korsel di mana fasilitas pemusatan latihan di sana sudah menggunakan teknologi canggih - Foto Dok Nett |
RILISKALIMANTAN.COM, KALTIM- Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) Rasman Rading, menekankan pentingnya penerapan sport science dalam pengembangan program pelatihan pelatih fisik. Menurutnya, tanpa parameter yang jelas dan berbasis ilmu, keberhasilan program hanya akan bersifat spekulatif.
“Sebagus apa pun pelatihan yang dilakukan, jika tidak ada ukuran dan evaluasi yang terarah, hasilnya hanya berdasarkan asumsi. Kita sudah melihatnya saat PON lalu, hasilnya meleset dari target yang diharapkan,” ujar Rasman.
Ia menjelaskan bahwa sport science mampu memberikan landasan ilmiah untuk mengukur, memantau, dan mengevaluasi hasil pelatihan. Negara-negara seperti Tiongkok, Jerman, dan Korea Selatan telah membuktikan bahwa integrasi ilmu sains dalam olahraga mampu meningkatkan performa atlet secara signifikan.
“Sport science memungkinkan pelatih untuk mengidentifikasi bakat, menetapkan sasaran pelatihan, dan melakukan revisi program secara tepat. Semua keputusan didasarkan pada data yang valid, bukan sekadar intuisi,” tambah Rasman.
Penerapan sport science juga mencakup berbagai aspek, seperti pengembangan fisik, teknik, taktik, dan psikis atlet. Dirinya berharap program pelatihan fisik yang digagas KONI Kaltim dapat segera mengadopsi pendekatan ini untuk meningkatkan kualitas atlet di daerah.
“Kalau kita ingin bersaing di tingkat internasional, sport science harus menjadi prioritas dalam setiap program pelatihan,” tutupnya.
Penulis/Sumber: Agustina/Nett