POSE: Ketua Pusat KUB Kemenag RI, Muhammad Adib Abdushomad bersama para peserta Kemah Pemuda Lintas Agama - Foto Dok H Faidur |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – Ketua Pusat Kerukunan Umat Beragama (KUB) Kemenag RI, Muhammad Adib Abdushomad menyebut Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Kota Banjarbaru. Sebagai miniatur Indonesia.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Gus Adib sapaan akrabnya, saat membuka kegiatan Gebyar Toleransi "Kemah Pemuda Lintas Agama", Jumat, 29 November 2024. "Kondisi heterogen yang ada di Kota Banjarbaru laksana miniatur Indonesia," ujarnya.
Ketua Pusat KUB itu mengingatkan pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama khususnya bagi generasi muda yang merupakan aset berharga untuk menuju Indonesia emas 2045.
"Mereka (anak-anak muda -red) adalah bonus demografi yang benar-benar harus kita siapkan sebagai future generation yang akan meneruskan legasi Bhinneka Tunggal Ika kita dalam NKRI," ucapnya.
Gus Adib juga mengatakan bahwa di antara langkah mewujudkan generasi penerus yang mampu menjaga keutuhan NKRI ialah dengan menanamkan pemahaman terkait moderasi beragama wajib diperkuat guna menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Lebih lanjut ia mengungkapkan kegiatan Kemah Pemuda Lintas Agama yang dilaksanakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Banjarbaru bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) ini merupakan langkah awal yang nantinya akan menjadi gambaran bahwa Indonesia adalah referensi kerukunan antar umat beragama.
"Ini dimulai dari Kota Banjarbaru, para peserta kegiatan selepas ini akan tetap saling bertemu dalam berbagai kegiatan, akan saling berkunjung. Muslim kepada yang Hindu atau non muslim lainnya, begitu juga sebaliknya. Sehingga pada saat mereka menjadi pemimpin di masa depan, kita akan melihat betapa rukunnya warga Indonesia ini," pungkasnya.
Sementara itu, Winet salah satu peserta perwakilan agama Kristen menjelaskan motivasinya mengikuti kegiatan Kemah Pemuda Lintas Agama ini agar bisa lebih mengenal lebih jauh perihal moderasi beragama.
"Di sini kita bertemu orang-orang baru yang pastinya memiliki keyakinan (agama -red) berbeda, hal itu saya gunakan untuk bisa mengenal satu sama lain," ujarnya.
"Semoga kegiatan seperti selalu ada sehingga perbedaan dalam keyakinan beragama bukanlah sebuah halangan untuk bisa melakukan aktivitas bersama," sambungnya.
Sekedar informasi, kegiatan Kemah Pemuda Lintas Agama yang dilaksanakan dari tanggal 29-30 November ini diikuti tidak kurang dari seratus peserta. Serta diisi dengan materi penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau narkotika oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banjarbaru.
Penulis: H Faidur