PELATIHAN: Salah satu praktik menolong korban tenggelam oleh Taruna PLN UID Kalselteng -Foto dok PLN UID Kalselteng |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL - Dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelatihan Kesiapsiagaan Darurat Bencana. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (23/12/2024) di Komplek Perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru.
Pelatihan ini dirancang dengan metode kombinasi teori dan praktik, yang mencakup materi manajemen kebencanaan serta simulasi penanganan bencana oleh para ahli dari BPBD. Sekitar 30 peserta yang terdiri atas personel PLN dan anggota masyarakat yang disebut sebagai Taruna mengikuti pelatihan ini.
Salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan Indeks Ketahanan Daerah (IKD) kebencanaan dan memperkuat mitigasi bencana seperti banjir, puting beliung, dan tanah longsor yang sering terjadi di wilayah Kalimantan Selatan.
Senior Manager Distribusi PLN UID Kalselteng Roberth Rumsaur, dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
“Bencana datang tanpa kita duga, namun dengan pelatihan seperti ini, kita dapat meminimalkan dampaknya. Ilmu yang diperoleh tidak hanya bermanfaat bagi diri kita sendiri tetapi juga bagi masyarakat luas,” tuturnya.
Ia juga mengapresiasi sinergi yang telah terjalin antara PLN dan BPBD Kalsel.
“Kami sangat bersyukur atas kolaborasi yang kuat ini. Harapan kami, seluruh peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menjadi Taruna yang tangguh dan siap menghadapi segala situasi darurat,” tambahnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kalsel, M. Fitri Hernadi, A.P., M.Si, turut memberikan pandangannya mengenai perkembangan IKD kebencanaan di Kalimantan Selatan. Ia mengungkapkan bahwa IKD kebencanaan wilayah ini terus meningkat dari 0,46 poin pada tahun 2022 menjadi 0,53 pada 2023, dan mencapai 0,55 pada 2024.
“Alhamdulillah, ketahanan daerah kita semakin baik, yang menunjukkan kesiapan kita dalam mitigasi, tanggap darurat, dan pemulihan pasca-bencana,” ujarnya.
Fitri menegaskan bahwa peningkatan tersebut tidak terlepas dari sinergi yang baik antara BPBD dan berbagai pemangku kepentingan, termasuk PLN.
“Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk mencegah dampak buruk dan memastikan penanganan bencana yang efektif,” imbuhnya.
Melalui pelatihan ini, para peserta juga dibekali kemampuan untuk bertindak baik sebagai korban maupun sebagai relawan dalam situasi darurat. Dengan demikian, mereka diharapkan memiliki kesiapan optimal untuk menghadapi risiko bencana yang mungkin terjadi.
Pelatihan ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kompetensi tenaga kebencanaan di Kalimantan Selatan, sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat. Sinergi antara PLN dan BPBD Kalsel menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam menghadirkan solusi proaktif untuk menghadapi tantangan bencana di masa depan.
Sumber: PLN UID Kalselteng