Trending

4 Suplemen yang Harus Dihindari Jika Menginginkan Umur Panjang

TABLET: Ilustrasi suplemen - Foto Dok Istimewa
 

RILISKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Suplemen merupakan produk yang dikonsumsi secara oral untuk melengkapi kebutuhan makan seseorang. Suplemen dibuat dalam berbagai bentuk, seperti pil, kapsul, bubuk hingga cair. 

Suplemen makanan dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian dan meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan. Suplemen juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit, memperbaiki kekurangan vitamin dan mineral.

Meski demikian, ada beberapa suplemen tanpa resep yang harus dihindari karena dapat memiliki efek negatif terhadap kesehatan, termasuk mengurangi umur panjang. Suplemen apa saja yang dimaksud? Berikut ulasannya, dilansir Times of India. 

Zat Besi

Zat besi adalah mineral yang sangat penting untuk banyak fungsi tubuh dan dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Zat besi membantu dalam memastikan sel darah merah yang sehat dan juga memastikan oksigen diangkut ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dapat didukung dengan konsumsi suplemen dan asupan daging merah serta unggas yang kaya akan mineral.

Namun, tidak disarankan untuk mengonsumsi suplemen zat besi tanpa saran dokter karena kelebihan suplemen zat besi memiliki banyak efek samping. Menurut National Institutes of Health, mengonsumsi suplemen zat besi dosis tinggi, terutama saat perut kosong, dapat menyebabkan sakit perut, sembelit, mual, muntah dan diare. 

Tidak hanya itu, konsumsi zat besi dalam jumlah besar dapat memiliki konsekuensi yang mengancam jiwa, termasuk radang lapisan perut dan bisul. Bahkan jika dikonsumsi dalam dosis yang sangat tinggi, ratusan atau ribuan mg, dapat menyebabkan kegagalan organ, koma, kejang dan kematian. 

Vitamin E

Vitamin E merupakan nutrisi penting bagi tubuh dan memainkan peran penting dalam mencegah pembekuan darah, melindungi sel dari kerusakan oksidatif dan mendukung fungsi kekebalan tubuh. Namun, kelebihan vitamin E dapat merepotkan, karena dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat, yang menyebabkan kematian dalam beberapa kasus. 

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA Network, suplementasi makanan dengan vitamin E secara signifikan meningkatkan risiko kanker prostat di antara pria sehat. Suplemen vitamin E tidak boleh dikonsumsi tanpa berkonsultasi dengan ahli karena jika berlebihan dapat menyebabkan toksisitas vitamin E yang dapat menyebabkan gejala berbahaya. Vitamin E bisa didapatkan dalam makanan sehat, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran berdaun hijau, minyak nabati, alpukat, bayam, brokoli, dan ubi jalar.

Multivitamin 

Kebanyakan orang mengonsumsi tablet multivitamin tanpa berkonsultasi dengan dokter, padahal diam-diam hal ini dapat meningkatkan risiko kematian. Sebuah studi yang diterbitkan di JAMA Network Open pada 2023 telah menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan tablet multivitamin untuk mengurangi tingkat kematian. 

Meski multivitamin membantu memberikan energi ke tubuh setiap hari, kelebihannya akan disimpan di ginjal yang menyebabkan peningkatan risiko batu ginjal dan masalah kardiovaskular. Alih-alih mengandalkan suplemen untuk menambah energi harian, perubahan pola makan dapat membantu Anda memperpanjang umur.

Asupan susu, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan daging nabati dapat membantu Anda mendapatkan energi dan manfaat kesehatan harian. 

Beta Karoten 

Beta karoten adalah pigmen yang ditemukan pada tanaman yang memberi mereka warna. Tubuh mengubah beta karoten menjadi vitamin A, yang merupakan vitamin penting. Sementara jumlah yang tepat dapat meningkatkan jumlah vitamin A yang dapat meningkatkan kesehatan mata, kekebalan, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan, namun sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menunjukkan, perokok dengan asupan beta karoten yang tinggi mungkin memiliki peningkatan risiko kanker paru-paru. 

Wortel, ubi jalar, labu, sayuran berdaun hijau gelap (bayam, kangkung, kol hijau), paprika merah dan oranye, aprikot serta melon. Beta karoten larut dalam lemak, jadi konsumsilah bersama lemak sehat seperti minyak zaitun atau alpukat untuk penyerapan yang lebih baik.

Sumber: viva.co.id

Lebih baru Lebih lama