Trending

H Muhidin Ingin Pembangunan Jembatan Batulicin- Kotabaru Selesai Dalam 3 Tahun

 

CEK LAPANGAN: Gubernur Kalsel H Muhiddin saat memantau pengerjaan pembangunan jembatan penghubung Batulicin-Kotabaru - Foto Dok wasaka.kalselprov.go.id  


RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL- Gerak cepat pembangunan untuk kepentingan warga Banua terus dilakukan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H. Muhidin. Salah satunya terkait pembangunan jembatan penghubung Batulicin-Kotabaru.

Belum lama tadi, Gubernur Kalsel H. Muhidin didampingi Menteri Lingkungan Hidup (LH) Republik Indonesia (RI) Hanif Faisol Nurofiq berkesempatan melakukan peninjauan kawasan pembangunan proyek Jembatan Pulau Laut di Tanjung Serdang Desa Salino, Kecamatan Pulau Laut Tengah, Kabupaten Kotabaru.

Peninjauan infrastruktur strategis jalan dan jembatan di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) dan Kotabaru itu diusulkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Jembatan sepanjang 3,75 kilometer dan paling dalam kurang lebih 20 cm.

“Hari ini kita mengontrol atau meninjau Jembatan Pulau Laut antara Batulicin-Kotabaru. Dan hari ini masih dikerjakan, tetapi sebenarnya sudah habis waktu maka denda hingga harus selesai sampai 50 hari. Semoga tahun depan bisa segera tuntas dilaksanakan cepat,” sampai Gubernur Kalsel, H. Muhidin.


Tahap awal ini dilakukan pembangunan pondasi, H. Muhidin menjelaskan akan dikerjakan sekitar 350 meter dan telah dikerjakan sebelumnya 400 meter. Jadi total 750 meter yang sudah dibangun dalam pengejaran proyek jembatan Pulau Laut.

H. Muhidin berharap pengerjaan jembatan ini tidak ada hambatan dalam pembangunan infrastrukturnya.

“Saya berharap ini bisa cepat selesai. Target 3 tahun jembatan Pulau Laut sudah bisa dinikmati masyarakat Kalsel,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri LH RI, Hanif Faisal Nurofiq menegaskan bahwa jembatan Pulau Laut ini sangat penting digarap untuk masyarakat Kalsel, bahkan regional di pulau Kalimantan. Menurutnya, ini menjadi pintu masuk dan keluarnya lintas perdagangan ke depannya.

“Kalau sungai di Kota Banjarmasin itu telah terlaporkan bahwa disimentasi hampir 400 meter per kubik dan per harinya. Dan dikerjakan Pemerintah Provinsi Kalsel melalui PT. Ambapers itu hanya mampu 100 ton per hari, jadi masih tersisa 300 ton per kubiknya itu,” bebernya.

Lalu, pendangkalan Sungai Barito itu menjadi masalah dalam perairan di pelabuhan Kota Banjarmasin. Hanif menyebut pemulihan itu relatif lama, sehingga diperlukan jembatan Pulau Laut ini disegerakan.

Hanif mengatakan, Jembatan Pulau Laut sebagai alternatif dalam meningkatkan sektor perekonomian warga Kalsel. Sebab, kedalaman air di pulau ini sangat mampu menampung sejumlah kapal-kapal industri.

“Kita bisa membayangkan, kalau ini jadi Jembatan Pulau Laut maka pintu masuk dan keluarnya terjadi di sini. Dan Pemprov Kalsel telah mendesain sedemikian rupa, tinggal eksekusi saja lagi,” tuturnya.

Dilain pihak, Plt. Kadis PUPR Kalsel, M Yasin Toyib menjelaskan bahwa pembiayaan pengerjaan proyek Jembatan Pulau Laut ini akan diambil alih oleh Pemerintah Pusat, sebab telah diusulkan menjadi PSN. Tahun 2024 ini telah dianggarkan 200 Milyar dari sisi Batulicin, kemudian sisi Kotabaru sekitar 300 Milyar.

“Tahun 2025, telah kita anggarkan 300 Milyar sisi Batulicin dan 450 Milyar sisi Kotabaru, jadi total 1,2 Triliun. Sementara diperlukan 5.9 Triliun, sehingga kita perlu lagi sekitar 4,7 Triliun,” ungkapnya.

Dalam hal itu, Yasin Toyib menerangkan bahwa sebenarnya dengan target penyelesaian infrastruktur pembangunan Jembatan Pulau Laut ini dapat dikerjakan 2 tahun saja. Lantaran, menurutnya karena pembiayaan yang cukup besar tadi maka menjadi pertimbangan hingga 3 tahun.

“Insyaallah, 2029 akan selesai Jembatan Pulau dan dapat dinikmati masyarakat. Tentunya kawasan ini akan menjadi pelabuhan besar nanti,” tandasnya.

Sumber: wasaka.kalselprov.go.id

Lebih baru Lebih lama