FOTO BERSAMA: Program Pemberdayaan Masyarakat di Puskesman Tanjung Selayar Kecamatan Tanjung Selayar Kabupaten Kotabaru - Foto Dok Mawardi |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL- Puskesmas Tanjung Selayar Kecamatan Tanjung Selayar menjadi pusat pelaksanaan program Pemberdayaan Masyarakat.
Program tersebut dijalankan oleh mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Prodi Kebidanan Program Sarjana Terapan, Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin.
Tidak hanya memberikan solusi nyata bagi permasalahan kesehatan ibu dan anak, program ini juga menjadi contoh kolaborasi lintas sektor yang inovatif.
Program dilaksanakan oleh tujuh mahasiswa berbakat yakni Ambul Putri Pramono, Mardiana, Raudatul Jannah, Selvia Rosluniwati, Siti Misbah, Sumariati, dan Yulia Mukhdarina.
Mereka didukung penuh oleh Kepala Puskesmas Tanjung Selayar, dosen pembimbing, dan preseptor klinik.
Program ini melibatkan masyarakat RT 01 hingga RT 06 Desa Tanjung Pelayar sebagai sasaran utama, yang mencakup ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, Pasangan Usia Subur (PUS), dan remaja.
Para mahasiswa tersebut mengimplementasikan tiga kegiatan inovatif untuk menjawab tantangan kesehatan di desa ini, yaitu :
- DIARE SMART (Diare Sembuh dengan Makanan dan Air Rehidrasi).
- ZAT BESI BERSAMA (Kampanye Zat Besi untuk Remaja)
- POSYANDU PLAY (Posyandu yang Menyenangkan)
Keberhasilan program ini tidak terlepas dari peran Kepala Puskesmas Tanjung Selayar, aparat desa, kader kesehatan, serta masyarakat setempat.
Selain itu juga ditambah dukungan akademik diberikan oleh dosen pembimbing dan preseptor klinik yang memastikan setiap kegiatan terlaksana dengan baik dan berdampak nyata.
Program ini berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak, menurunkan risiko diare pada balita, serta meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya zat besi dalam pola makan mereka. Kegiatan Posyandu Play juga mencatat lonjakan partisipasi orang tua dalam membawa anak ke Posyandu.
Program ini menjadi bukti bahwa pemberdayaan masyarakat melalui inovasi dan kolaborasi mampu menciptakan dampak yang signifikan.
Desa Tanjung Pelayar kini menjadi model pemberdayaan kesehatan yang patut dicontoh, dengan harapan dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengikuti jejak suksesnya.
"Melalui program ini, kami berharap Desa Tanjung Pelayar dapat melahirkan generasi yang lebih sehat dan mandiri," ujar salah satu mahasiswa, Senin (13/1/2025).
Dengan kerja keras dan sinergi yang solid, transformasi kesehatan yang dimulai dari desa kini telah menciptakan fondasi bagi masa depan yang lebih baik.
Penulis: Mawardi