![]() |
PAMFLEAT: Malam Nifsu Syaban - Foto Dok Nett |
RILISKALIMANTAN.COM, JAKARTA- Malam Nisfu Syaban adalah momen khusus bagi muslim. Setiap tahunnya, Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 15 Syaban.
Syaban sendiri merupakan bulan ke-8 dalam kalender Hijriah. Syaban terletak di antara Rajab dan Ramadan.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits,
"Allah SWT melihat kepada semua makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan Syaban, maka Dia memberi ampunan pada semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan (dengan saudaranya)." (HR At Thabrani)
Meski jatuh setiap 15 Syaban, jika dikonversi ke dalam penanggalan Masehi maka waktu Nisfu Syaban berbeda setiap tahunnya.
Lantas, malam Nisfu Syaban 2025 tanggal berapa?
Malam Nisfu Syaban Jatuh pada Tanggal 13 Februari 2025
Mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag RI), maka Nisfu Syaban tahun ini bertepatan dengan tanggal 14 Februari 2025. Namun, malam Nisfu Syaban telah berlangsung sejak Kamis, 13 Februari 2025 setelah waktu Maghrib.
Amalan Malam Nisfu Syaban
Menukil dari buku Keagungan Rajab & Sya'ban oleh Abdul Manan bin Haji Muhammad Sobari, berikut beberapa amalan yang bisa dilakukan muslim pada malam Nisfu Syaban.
1. Bersholawat
Sholawat bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Bersholawat pada malam Nisfu Syaban dikatakan lebih utama sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
"Demi Allah yang telah mengutus saya sebagai nabi, barangsiapa membaca sholawat untuk saya pada malam ini (malam Nisfu Syaban) maka dia diberi pahala dari nabi, para rasul, dan para malaikat serta manusia semuanya."
2. Membaca Surah Yasin Tiga Kali
Selanjutnya, amalan lain pada malam Nisfu Syaban adalah membaca surah Yasin sebanyak tiga kali. Pembacaan surah Yasin yang pertama diamalkan untuk memohon umur panjang dan sehat untuk ibadah.
Pembacaan kedua untuk memohon rezeki yang halal, berlimpah dan berkah. Lalu, pembacaan surah Yasin yang ketiga diamalkan untuk tetap iman dan Islam.
3. Istighfar
Beristighfar adalah amalan lain yang bisa dilakukan muslim ketika malam Nisfu Syaban. Sejatinya, istighfar merupakan salah satu cara memohon ampun kepada Allah SWT.
Perintah beristighfar termaktub dalam Al-Qur'an, salah satunya surah Nuh ayat 10. Allah SWT berfirman,
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ ١٠
Artinya: "Lalu, aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun."
4. Salat Sunnah Baro'ah
Salat sunnah baro'ah dikerjakan sebanyak 100 rakaat. Amalan ini bisa dilaksanakan selepas salat Maghrib.
Dari Abdullah bin Mas'ud RA berkata Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Barangsiapa mengerjakan salat di malam Nisfu Syaban 100 rakaat dan tiap-tiap rakaat dia membaca surah Al Fatihah dan surah Al Ikhlas lima kali maka Allah SWT menurunkan/mengirimkan 500.000 malaikat. Tiap-tiap malaikat membawa satu daftar catatan yang terbuat dari cahaya. Mereka menuliskan pahala (orang yang salat pada malam Nisfu Syaban) sampai hari kiamat."
5. Membaca Doa Baro'ah
Doa baro'ah dibaca setelah melakukan salat sunnah baro'ah. Berikut bacaannya,
اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَ اِسْمِي شَقِيًّا فِي دِيوَانِ الْأَشْقِيَاء فَامْهُ وَاكْتُبْنِي السُّعَدَاء وَإِِنْ كُنتَ اِسْمِي سَعِيدًا فِي دِيوَانِ السّعَدَاءِ فَاثْبِتْهُ فَإِنَّكَ قُلْتَ فِي كِتَابِكَ الكَرَيْمِ يَمْحُو اللهُ مَايَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِندَهُ أُمُّ الْكِتَابِ
Arab latin: Allahumma in kunta katabta ismii syaqiyyan fii diiwaanil asyqiyaa-i famhu waktubnii as-su'adaa-i wa in kunta ismii sa'iidan fii diiwaanis su'adaa-i fatsbithu fa innaka qulta fii kitaabikal kariimi yamhuu allaahu maa yasyaa-u wa yutsbit wa 'indahu ummul kitaabi
Artinya: "Ya Allah, jika Engkau telah mencatat namaku orang yang sengsara di tempat orang-orang yang sengsara maka hapuskanlah dan catatlah namaku di tempat orang-orang yang berbahagia. Jika Engkau telah mencatat namaku sebagai orang yang bahagia pada catatan orang-orang yang bahagia, maka tetapkanlah. Maka sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam Kitab Mu yang dimuliakan: Allah menghapus apa-apa yang Dia kehendaki dan Allah menetapkan (apa-apa yang Dia kehendaki) dan di sisi-Nya ada kitab yang pokok."
Sumber: www.detik.com