![]() |
RAMAI: Kegiatan Diskusi Adinegoro dan Pelatihan Pers Kampus yang digelar PWI Kalsel dalam rangka meramikan momen HPN 2025, sabtu (8/2/2025) lalu di ULM Banjarmasin - Foto Dok Rilis PWI Kalsel |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL- Dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel menggelar Diskusi Adinegoro dan Pelatihan Pers Kampus, sabtu (8/2/2025) lalu di Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Acara bertemakan 'Membangun Kolaborasi Investigasi dan Inovasi Media Besar dan Kecil Menuju Pers Berkualitas' bertujuan memperkuat sinergi antara media profesional dan pers kampus.
Sekretaris PWI Kalsel Toto Fachrudin, disela kegiatan ini mengatakan pihaknya menghadirkan pemenang Jurnalistik Adinegoro untuk berbagi pengalaman dengan mahasiswa Program Studi Komunikasi FISIP ULM.
"Panitia HPN Daerah mengajak teman-teman pemenang Hadiah Jurnalistik Adinegoro untuk bercerita dengan teman-teman mahasiswa di ULM, khususnya di Program Studi Komunikasi FISIP ULM," ujarnya.
Menurut Toto, materi yang dibagikan dalam diskusi ini mencakup proses penciptaan karya jurnalistik berkualitas, mulai dari pemilihan tema liputan, proses peliputan, hingga pengolahan berita yang layak dipublikasikan.
"Diharapkan ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa atau anggota pers kampus untuk menjadi jurnalis yang berkualitas," tambahnya.
Lebih dari sekadar diskusi, kegiatan ini untuk menghidupkan kembali dinamika pers kampus. Toto menyoroti bahwa selama ini keberadaan pers kampus di Kalsel masih kurang aktif dalam menghasilkan karya jurnalistik yang terlihat di publik.
"Kami ingin menghidupkan kembali kawan-kawan pers kampus, yang selama ini mungkin seperti mati suri. Namanya ada, tetapi produk-produknya tidak terlalu kelihatan," bebernya.
Menurutnya, kampus memiliki peran penting sebagai kawah candradimuka bagi calon jurnalis muda. Oleh karena itu, PWI Kalsel terus mendorong agar nilai-nilai jurnalistik ditanamkan sejak dini melalui aktivitas pers kampus.
"Kampus adalah tempat membangun generasi muda yang memiliki daya pikir dan nalar kritis. Dengan pelatihan ini, kami berharap lahir jurnalis muda yang bisa membawa perubahan," harapnya.
Acara ini diikuti sebanyak 150 peserta, terdiri dari mahasiswa Program Studi Komunikasi ULM dan anggota pers kampus dari berbagai organisasi mahasiswa.
Antusiasme terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan terkait teknik investigasi jurnalistik, tantangan dalam menghasilkan liputan berkualitas, hingga peluang karier di dunia jurnalistik.
Diskusi Adinegoro ini menjadi langkah awal untuk mempererat kolaborasi antara media besar dan kecil dalam membangun ekosistem pers yang lebih berkualitas dan inovatif. Dengan semangat ini, diharapkan pers kampus kembali aktif dan menjadi bagian dari perkembangan jurnalisme yang lebih profesional dan berintegritas.
Sumber: Rilis PWI Kalsel