![]() |
WAWANCARA: Dewan Pertimbangan Hiswana Migas Provinsi Kalsel Ady Chairudin Hanafiah (kiri) - Foto Dok Lita |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL- Dewan Pertimbangan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Ady Chairudin Hanafiah, memastikan isu Pertamax oplosan di Banua yang ramai di pemberitaan nasional aman untuk di Kalsel.
Hal itu diutarakannya saat kegiatan buka bersama Hiswana Migas bersama pengurus dan anak yatim, kamis (6/3/2025) lalu di Banjarmasin.
"Di Kalsel kami pastikan aman, tidak ada Pertamax oplosan. Kami terus kawal agar BBM yang sampai di kami dan dijual ke masyarakat memang sesuai dengan spesifikasi dan aman untuk dikonsumsi kendaraan bermotor," tegasnya.
Walau memastikan aman dirinya mengakui akibat isu tersebut, pembelian BBM pertamax mengalami penurunan beberapa Waktu terakhir.
"Tapi tidak banyak, hanya 5-10 persen saja dibanding sebelum adanya isu tersebut," tambahnya.
Dalam kesempatan ini dirinya juga mengajak masyarakat untuk kembali memakai BBM pertamax jika memang kebutuhan motor dan mobilnya wajib menggunakan BBM Pertamax.
"Jadi jangan malah membeli BBM Pertalite, karena kalau memang standar motor dan mobilnya BBM Pertamax, tentu ini akan merusak motor dan mobil yang kita pakai," timpalnya lagi.
Terkait stok BBM Pertalite dan LPG 3 Kg, Wakil Ketua Hiswana Migas Kalsel H Irfani memastikan stoknya aman di momen Ramadan hingga Idul Fitri mendatang.
Amannya stok ini bukan tanpa sebab, mengingat selama Ramadan ini Pertamina menambah stok LPG 3 Kg 5 persen dibanding hari biasanya.
“Karena stok ditambah, kondisi penyaluran LPG 3 Kg lebih terkendali, lalu stok di depo juga lebih dari 2.500 meter ton, jadi Insya Allah sampai lebaran aman. Masyarakat tidak perlu khawatir, baik untuk LPG 3 Kg, 5,5 Kg hingga 12 Kg semuanya tersedia," bebernya.
Kemudian begitu juga untuk stok BBM jenis Pertalite juga tetap dalam keadaan normal, berbeda dengan yang terjadi di beberapa wilayah seperti Jawa dan Jakarta.
“Tidak ada pengurangan, semua berjalan dengan baik. Kami berharap masyarakat tidak panik dan membelinya sesuai kebutuhan saja," tukasnya.
Penulis: Realita Nugraha