Trending

PSI Menuju Partai Super Terbuka Versi Jokowi

BICARA: Presiden ketujuh Republik Indonesia, Joko Widodo - Foto Dok Istimewa

RILISKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Partai Solidaritas Indonesia tengah bersiap menjadi partai super terbuka, istilah yang pernah dikemukakan oleh Presiden ketujuh Republik Indonesia Joko Widodo. 

Istilah itu pertama kali disebut Jokowi dalam wawancara bersama Najwa Shihab pada 11 Februari 2025 ketika ditanya soal keinginannya berkiprah di dunia politik seusai lengser dari jabatan presiden.

Dia memberikan istilah super Tbk (terbuka) yang mengacu pada dunia bisnis untuk perusahaan terbuka yang sahamnya dimiliki oleh publik.

"Keinginan kita ada sebuah partai politik yang super Tbk (terbuka). (Partai) yang dimiliki oleh seluruh anggotanya," kata Jokowi dalam wawancara tersebut.


Hal ini diulangi kembali oleh Jokowi, dia juga secara gamblang menyampaikan keinginannya untuk mewujudkan partai super Tbk yang akan diakomodasi oleh PSI yang dipimpin putra bungsunya, Kesang Pangarep.

"Kurang lebih menurut saya, konsepnya hampir-hampir mirip, tetapi dimodifikasi sedikit oleh PSI. Partai yang terbuka, super terbuka," kata Jokowi, Kamis (6/3/2025).

Jokowi berharap gagasan partai politik yang lebih transparan dan demokratis ini tidak hanya diterapkan oleh PSI, tetapi juga oleh partai-partai politik lainnya.

Menurutnya, partai modern harus memiliki mekanisme yang terbuka, baik dalam pemilihan pemimpin maupun dalam pengelolaan organisasi.

"Kalau semua partai terbuka, bagus. Jadi partai modern," katanya.

Sementara itu, Kaesang mengungkapkan bahwa PSI bakal bertransformasi menjadi partai super terbuka lewat kongres pada Mei 2025 mendatang.

Ia menjelaskan, konsep super terbuka akan memberikan keleluasaan kepada para anggota partai politik untuk memilih ketua umum mereka. 

"Maksudnya, Ketua Umum dipilih langsung oleh anggotanya," ujar Kesang.

Meski terlihat senada dengan arahan Jokowi soal partai super terbuka, Kaesang enggan berkomentar lebih jauh terkait isu ayahnya akan masuk struktur kepengurusan partai.

Isu bergabungnya Jokowi, yang merupakan eks kader PDI Perjuangan, ke PSI juga masih menjadi teka-teki hingga kongres PSI digelar. "Tanggalnya 30 atau 31 Mei," jawab Kaesang.

Pada kesempatan berbeda, Kaesang juga menghindari pertanyaan awak media terkait hal tersebut. Dia hanya menjawab sudah dijemput dan langsung pergi meninggalkan awak media. "Saya sudah dijemput, yuk," imbuhnya.

Sumber: kompas.com

Lebih baru Lebih lama