![]() |
ANTUSIAS: Wali Kota Banjarmasin, H. M. Yamin HR, saat mencoba olahraga Anggar usai membuka Kejurprov di GOR Hasanuddin Banjarmasin - Foto Dok Istimewa |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – GOR Hasanuddin Banjarmasin menjadi saksi pembukaan Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Anggar Kalimantan Selatan 2025, Senin (21/4/2025).
Wali Kota Banjarmasin, H. M. Yamin HR, secara resmi membuka ajang yang diikuti 250 atlet dari 10 kabupaten/kota ini. Kejurprov ini sekaligus menjadi barometer kesiapan menuju Porprov XII Kalsel 2025 dan PON 2028.
Dalam sambutannya, Yamin menegaskan bahwa gelaran ini bukan hanya sekadar rutinitas seremonial tahunan. Ia ingin pemerintah hadir langsung dalam upaya memajukan cabang olahraga seperti anggar.
“Saya ingin kita di Pemkot Banjarmasin bisa turun langsung mengecek, apa yang masih kurang. Apakah alatnya? Apakah pelatihnya? Kalau ada celah, kita harus tutup. Jangan biarkan atlet berjuang sendirian,” tegasnya.
Ia menyebut bahwa perhatian terhadap olahraga bukan hanya soal menang-kalah, tapi juga bagian dari membangun citra daerah. “Ini bukan hanya soal satu cabang, tapi tentang wajah Banjarmasin di mata nasional,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Pengprov IKASI Kalsel, Herita Warni, menyampaikan bahwa kejuaraan tahun ini mempertandingkan total 22 nomor, meliputi berbagai kelompok usia hingga senior, termasuk kategori beregu.
“Total ada 112 medali yang diperebutkan. Ini bukan hanya soal menang atau kalah, tapi ajang untuk melihat sejauh mana kesiapan atlet kita menghadapi kejuaraan yang lebih besar,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa anggar bukan hanya mengandalkan fisik, tetapi juga mental dan strategi. “Anggar itu bukan sekadar duel. Kita ingin atlet kita siap, bukan hanya bertanding, tapi benar-benar tampil di panggung nasional,” ujarnya.
Peserta Kejurprov sendiri datang dari berbagai penjuru Kalimantan Selatan, mulai dari Banjarmasin, Banjarbaru, hingga kabupaten seperti Batola, Tapin, HSS, HSU, Balangan, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu. Herita menilai perkembangan olahraga anggar di Kalsel cukup menggembirakan.
“Dulu mungkin anggar dianggap asing. Sekarang kita punya atlet peraih medali,” tutupnya.
Penulis: Realita Nugraha