Trending

Robert Kiyosaki Ramal Pasar Saham Runtuh, Sarankan Simpan Uang di Sini

 

SENYUM: Penulis buku keuangan sekaligus investor kawakan Robert Kiyosaki - Foto Dok Nett


RILISKALIMANTAN.COM, JAKARTA- Penulis buku keuangan sekaligus investor kawakan Robert Kiyosaki memprediksi kejatuhan pasar saham terbesar, yakni pasar saham Amerika Serikat (AS) akan segera terjadi. Menurutnya, kondisi ini tidak hanya menandai resesi, tetapi berpotensi menjadi depresi ekonomi.

Melansir dari The Daily Hodl, Rabu (9/4/2025) lalu, Kiyosaki mengatakan dalam salah satu unggahan di media sosial X bahwa saat AS sedang menghadapi kemungkinan memasuki periode depresi ekonomi yang parah.

"Dalam buku saya Rich Dad's Prophecy, saya memperingatkan bahwa kejatuhan pasar saham terbesar dalam sejarah akan menghapus rasa aman akan kondisi finansial bagi jutaan investor... Keruntuhan pasar saham itu terjadi hari ini. Kita jelas-jelas sedang dalam RESESI dan kemungkinan besar... DEPRESI," tulis Kiyosaki seperti dikutip dari The Daily Hodl.


Di tengah prediksi keruntuhan pasar modal AS, Kiyosaki menyarankan banyak orang untuk berinvestasi pada aset riil di luar pasar saham AS. Dalam hal ini selama bertahun-tahun dirinya sudah menyarankan agar masyarakat menyimpan uang dalam bentuk emas, perak, dan juga Bitcoin.

"Apa yang bisa dilakukan? Seperti yang telah saya sarankan selama bertahun-tahun, saya sarankan untuk melihat aset non-WALL STREET," paparnya lagi.

Ia menilai ketiga aset tersebut mampu bertahan di tengah ketidakstabilan pasar keuangan global. Terlebih jika benar pasar saham AS runtuh dan menghancurkan rasa aman para investor.

Sebab Kiyosaki memperkirakan jika pasar saham Negeri Paman Sam runtuh, Bank Sentral AS (The Fed) dan Departemen Keuangan akan mencetak uang tunai dalam jumlah yang sangat besar untuk menopang perekonomian. Padahal menurutnya kebijakan ini malah akan memperburuk nilai dolar AS dan memicu inflasi.

"Kenapa? karena setelah kehancuran pasar saham ini akan menghapus jutaan aset 'palsu', kemungkinan besar The Fed dan Departemen Keuangan akan mencetak triliunan dolar 'uang palsu', membuat uang tersebut makin tidak bernilai' jelasnya.

Sedangkan untuk harga emas, perak, dan Bitcoin menurutnya tidak akan benar-benar naik. Melainkan nilai dolar AS yang terus melemah, sehingga menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok seperti pangan, perumahan, dan energi menjadi semakin mahal.

"Ingat, emas, perak, dan Bitcoin TIDAK sedang naik harga. Yang terjadi adalah dolar sedang turun nilainya, menyebabkan INFLASI..." papar Kiyosaki.

Sumber: finance.detik.com

Lebih baru Lebih lama