 |
| PENINJAUAN: Wali Kota Banjarmasin, H. M. Yamin HR, saat melakukan peninjauan kondisi jalan yang rusak di wilayah Pemurus Luar Banjarmasin - Foto Dok Istimewa |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – Wali Kota Banjarmasin, H. M. Yamin HR, merespons cepat keluhan warga Gang Karya Mufakat, Kelurahan Pemurus Luar, Kecamatan Banjarmasin Timur, terkait kondisi jalan rusak dan minimnya saluran drainase. Ia langsung turun ke lokasi untuk melihat secara langsung kondisi yang dikeluhkan.
“Dari ujung gang sampai ke dalam, memang sebagian sudah bagus. Namun, ada beberapa titik yang memerlukan penanganan khusus karena berlubang dan berisiko menyebabkan kecelakaan, seperti terpeleset,” ujar Yamin di sela peninjauan, Rabu (9/4/2025).
Yamin menyebut, aduan soal jalan dan drainase ini sudah lama disampaikan warga, namun belum tertangani secara maksimal. Untuk itu, ia meminta Dinas PUPR Kota Banjarmasin segera mengambil langkah cepat.
“Setidaknya ada perawatan sementara yang bisa segera dikerjakan. Kalau bisa, besok atau lusa sudah mulai dirapikan,” tambahnya.
Selain kerusakan jalan, ketiadaan drainase juga menjadi perhatian serius. Ia menekankan bahwa pembangunan sistem drainase harus memperhatikan fungsi teknis sekaligus estetika.
“Drainase seharusnya bisa dibuat indah, menyatu dengan rumah warga. Jangan asal buat, tetapi buatlah yang rapi dan menarik agar dapat menambah keindahan kawasan,” tegasnya.
Beberapa warga juga mengeluhkan jalan yang hanya diaspal sebagian, khususnya di bagian depan gang. Menanggapi hal ini, Yamin menjelaskan keterbatasan anggaran sebagai kendala utama.
“Memang belum bisa semua langsung diaspal sampai ke dalam, karena Banjarmasin ini banyak titik yang perlu perhatian. Tapi kita usulkan di anggaran 2026 agar bisa dilakukan pelapisan aspal secara menyeluruh,” jelasnya.
Meski demikian, Yamin memastikan bahwa pemerintah kota akan fokus pada perbaikan titik-titik yang paling rusak dan membahayakan warga. Ia menegaskan bahwa keselamatan dan kenyamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
Penulis: Realita Nugraha